Langsung ke konten utama

Pengerukan / Dredging




Pengerukan adalah kegiatan penggalian setidaknya sebagian di bawah air, di laut dangkal atau daerah air tawar dengan tujuan mengumpulkan sedimen bawah dan membuangnya ke laut dalam atau ke darat. Pengerukan dapat menghasilkan bahan untuk reklamasi atau keperluan lainnya.
Survey pengerukan merupakan kegiatan untuk pengecheckan kondisi dasar perairan untuk pelaksanaan pengerukan sedimen yg berada didasar perairan tersebut baik di laut dangkal,sungai,alur pelabuhan mapun kolam pelabuhan.



Pengerukan
·         Pekerjaan pengerukan dikategorikan menjadi dua yaitu capital dredging dan maintenance dredging
·         Material hasil dari pengerukan dapat di gunakan sebagai material reklamasi dan yang hasilnya tidak dipakai dibuang ke dumping area ( tempat pembuangan ).
·         Pelaksanaan terdiri dari pengerukan,mobilisasi material keruk dan pembuangan material keruk di dumping area atau lokasi reklamasi.

Perencanaan
·         Sebelum adanya kegiatan pengerukan maka akan ada perencanaan design keruk.
·         Untuk capital dredging perlu adanya penyelidikan tanah yang akan dikeruk  gunanya untuk keperluan pemlilihan alat keruk dan mobilisasi material keruk.


Lokasi pengerukan
·         Pekerjaan pengerukan dapat dilaksanakan di perairan meliputi alur masuk pelabuhan,kolam pelabuhan,terusan,kanal kanal dan daerah lainya.
·         Lokasi pengerukan agar di informasikan ke syahbandar dalam bentuk koordinat geografis agar dapat diinformasikan melalui berita maritime ke semua kapal.

Dumping area
·         Lokasi pembuangan material keruk jarak idealnya adalah 12 mil dari daratan atau pada kedalaman lebih dari 20 meter,dan lokasi tersebut sudah mendapat izin dari DIRJEN Perhubungan Laut.

Survey Bathimetri dan perhitungan volume
·         Sebelum pelaksanaan kegiatan pengerukan maka harus dilakukan survey bathimetri (pemeruman) yaitu sebelum kegiatan pengerukan ( predredge sounding ) sebagai titik awal sebelum kegiatan pengerukan,untuk sebagai dasar perhitungan volume,design keruk.
·         Progress sounding yaitu pemeruman yang dilakukan pada saat kegiatan pengerukan sedang berjalan gunanya untuk mengetahui persentase volume yang telah terkeruk.
·         Final sounding yaitu pemeruman yang  dilaksanakan pada akhir kegiatan pengerukan sebagai dasar untuk meperhitungkan volume keruk yang telah dikerjakan.
·         Pemeruman dapat menggunakan alat multibeam atau single beam.
·         Volume pengerukan didasarkan pada luas penampang x panjang + volume pengendapan selama pekerjaan pengerukan berlangsung.
·         Besaran siltation rate untuk masing masing wilayah berbeda beda sebagaimana ditentukan oleh Dirjen Perhubungan Laut.
Kedalaman perairan pasca pengerukan
·         Pengerukan / pendalaman alur pelayaran atau kolam pelabuhan ditentukan berdasar permukaan air ,draft kapal yang akan melewatinya,ruang bebas lunas kapal ,pasang surut dan kemudahan keluar masuknya kapal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemeruman

Pemeruman berasal dari kata perum yang menurut KBBI berarti batu penduga untuk mengetahui dalamnya laut dan sebagainya.Sedangkan pengertian pemeruman adalah proses dan aktivitas yang ditunjukan untuk memperoleh gambaran ( model ) bentuk permukaan ( topografi ) dasar perairan ( sea bad surface ) ( Poerbandono dan Eka Djunansjah, 2005 : 71 ) Sedangakan pekerjaan pengambilan data kedalaman ,pengolahan data sampai menjadi gambar adalah survey batimetri.Gambar kedalaman yang sudah jadi menggambarkan kedalaman bawah air dengan nilai nilai kedalaman dan kontur maupun gambar permodelan tiga   dimesi. Gambar.1.data dan kontur. Pemeruman bertujuan untuk mengetahui kondisi kedalaman dasar perairan yang seyogyanya lajur lajur perum di design agar dapat mendeteksi perubahan kedalaman perairan yang cenderung tinggi perbedaan kedalamanya.Untuk itu lajur perum harus tegak lurus dengan garis pantai atau mengikuti kecenderungan bentuk dasar perairan yang disurvey. Klasifikasi s...

apa itu Peta ???

Apa itu Peta ??? Peta dapat didefinisikan sebagai gambaran dari sebagian permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu dan proyeksi tertentu. Penggolongan Peta antara lain 1.       Menurut skala peta      Peta skala kecil ( lebih kecil dari 1: 250.000 )     Peta skala menengah ( 1:50.000 – 1: 250.000 )    Peta Skala besar ( 1:5000 – 1: 50.000 )      Peta Teknik ( Lebih besar dari 1: 5000 ) 2. Menurut isinya     Peta Umum ( topografi )      Peta Khusus ( tematik ) 3. Menurut pengukuranya     Peta Teristris      Peta fotogrametris       Peta Radargrametris       Peta Videografis       Peta Satellite 4. Menurut penyajianya      Peta garis      Pe...