Pemeruman
berasal dari kata perum yang menurut KBBI berarti batu penduga untuk mengetahui
dalamnya laut dan sebagainya.Sedangkan pengertian pemeruman adalah proses dan
aktivitas yang ditunjukan untuk memperoleh gambaran ( model ) bentuk permukaan
( topografi ) dasar perairan ( sea bad surface ) ( Poerbandono dan Eka
Djunansjah, 2005 : 71 )
Sedangakan
pekerjaan pengambilan data kedalaman ,pengolahan data sampai menjadi gambar adalah
survey batimetri.Gambar kedalaman yang sudah jadi menggambarkan kedalaman bawah
air dengan nilai nilai kedalaman dan kontur maupun gambar permodelan tiga dimesi.
Gambar.1.data dan kontur.
Pemeruman
bertujuan untuk mengetahui kondisi kedalaman dasar perairan yang seyogyanya
lajur lajur perum di design agar dapat mendeteksi perubahan kedalaman perairan
yang cenderung tinggi perbedaan kedalamanya.Untuk itu lajur perum harus tegak
lurus dengan garis pantai atau mengikuti kecenderungan bentuk dasar perairan
yang disurvey.
Klasifikasi survey
Orde
|
Special
|
1
|
2
|
3
|
Daerah
|
Pelabuhan, tempat berlabuh,dan terusan kritis dengan hambatan sarat kapal minimum.
|
Pelabuhan, Pelabuhan mendekati terusan ,jalur anjuran dan daerah perairan dengan kedalaman hingga 100 m
|
Daerah yg tidak tercakup orde spesial dan orde 1,atau daerah dengan kedalaman hingga 200m
|
Daerah lepas pantai yang tida tercakup dalam orde spesial,1 dan 2.
|
Standar kerapatan data
Orde
|
Special
|
1
|
2
|
3
|
Cakupan dasar laut 100 %
|
Wajib
|
Diperlukan daerah tertentu
|
Mungkin diperlukan di daerah tertentu
|
Tidak digunakan
|
Kemampuan deteksi sistem
|
> 1 m
|
> 2 pada kedalaman 40 m,dan 10% jika lebih dari 40 m
|
Sama dengan orde 1
|
Tidak digunakan
|
Lebar lajur maksimum
|
Tidak digunakan
|
3x kedalaman rata rata
|
3 - 4x kedalaman rata rata atau 200m
|
4x kedalaman rata rata
|
ketelitian model batimetrik
(kepercayaan 95%)
|
Tidak digunakan
|
a : 1 m
b : 0.026
|
a : 2 m
b : 0.05
|
a : 5 m
b : 0.05
|
Komentar
Posting Komentar